Garuda Pancasila merupakan
sebuah lambang kebesaran bagi bangsa Indonesia. Pancasila sendiri dibentuk
melalui serangkaian proses dan rintangan yang begitu kompleks oleh para
tokoh-tokoh besar bangsa. Sudah sepantasnya sebagai penerus tongkat estafet
kemerdekaan bangsa mengetahui sejarah tercetusnya landasan ideologi Bangsa
Indonesia ini. Lanbang garuda pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dan
disempurnakan oleh Bung Karno. Lambang ini diresmikan pada tanggal 11 Februari
1950. Dibawah ini merupakan makna dari lambang garuda pancasila tersebut.
Gambar
·
Garuda
1.
Burung
bersejarah Garuda dipakai sebagai simbol negara dengan maksud melambangkan
sebuah bangsa yang besar dan kuat.
2.
Warna emas pada
bulu Garuda melambangkan keagungan, dan kejayaan bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang besar.
3.
Jumlah bulu pada
burung garuda juga menyimpan makna. Sayap garuda memiliki bulu berjumlah 17 melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia, pada ekor berjumlah 8 melambangkan bulan kemerdekaan indonesia, pada leher berjumlah 45 dan pangkal ekor berjumlah 19 yang melambangkan tahun
kemerdekaan.
· Pita di cakar garuda
Pita putih bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika” ini melambangkan arti yang cukup bermakna. “Bhineka Tunggal Ika” berasal dari kutipan kakawin sutasoma karya Mpu Tantular yang bermakna berbeda-beda tapi tetap satu . Semboyan ini melambangkan persatuam bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan budaya.
·
Perisai
1.
Perisai
merupakan alat perang yang berfungsi menahan serangan. Pada lambang ini
penggunaan perisai diartikan sebagai penahan gangguan apapun yang ingin memecah
bangsa Indonesia. Perisai ini sendiri berisikan lambang-lambang sila pancasila
sebagai senjata penahan perpecahan itu.
2.
Garis tebal di
tengah melambangkan garis khatulistiwa.
3.
Warna merah
putih melambnagkan bendera Indonesia
Dibawah ini merupakan penjelasan setiap lambang yang
tedapat pada perisai garuda.
·
Sila 1
“Ketuhanan yang maha esa” dilambangkan
dengan sebuah bintang emas melambangkan agama-agama besar di Indonesia seperti
Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan ideologi sekuler.
·
Sila 2
“Kemanusiaan yang adil dan beradab” dilambangkan
dengan rantai yang tersusun atas gelang persegi dan bulat ini melambangkan
sikap saling mengayomi antar manusia yang ada di Indonesia. Meskipun berbeda
namun tetap saling membantu.
·
Sila 3
“Persatuan Indonesia” dilambangkan dengan
pohon beringin. Pohon beringin sendiri merupakan pohon berakar tunggang, yakni
berakar inti yang tumbuh kokoh menunjang pohon. Sama pula dengan Indonesia yang
memiliki pancasila sebagai penunjang ideologi bangsa. Adapula akar-akar gantung
melambangkan perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia yang terkanal dengan
beragam suku dan budaya.
·
Sila 4
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan” dilambangkan dengan kepala
banteng. Banteng atau lembu liar merupakan hewan sosial. Melambangkan sebuah
kebijaksanaan dalam merundingkan sesuatu dan Saling bergotong royong dalam hal kebaikan.
·
Sila 5
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” dilambangkan dengan padi dan kapas. Mencerminkan persamaan sosial atas
kebutuhan pangan ( padi ) dan sandang ( kapas ).
0 komentar:
Posting Komentar